twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Friday, September 20, 2013

YADNYA DALAM KELANGSUNGAN HIDUP UMAT HINDU


YADNYA  DALAM KELANGSUNGAN HIDUP UMAT HINDU


Kata Yadnya berasal dari bahasa Sansekerta, akar-akar “Yaj”, yang artinya memuja, mempersembahkan, pengorbanan, menjadikan suci.Prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam Yadnya yaitu keikhlasan, kesucian dan pengabdian tanpa pamrih.
Dalam Atharwa Weda XVII.3 dinyatakan bentuk Yadnya yang paling tinggi adalah pengorbanan lahir batin. Maka dari itu semangat patriotisme yang diajarkan dalam Bhagawadgita, Mahabharata, Ramayana sangat tepat ksatria yang ber Yadnya di medan perang. Maknanya sebagai pembela tanah air, menegakkan kebenaran dan keadilan.
Jadi berdasarkan uraian tersebut, Yadnya sebagai amalan agama mengandung pengertian:
1.      Merupakan sistem persembahyangan dalam kontak memuja Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Merupakan prinsip berkorban agar umat bersedia, rela dan menyadari bahwa berkorban itu sebagai pemeliharaan kelangsungan hidup menuju hidup bahagia.
Bukankah akibat Tuhan berbuat Yadnya itu menimbulkan rnam.Rnam berarti hutang.Kemudian agar tercipta hokum keseimbangan, maka rnam itu harus dibayarkan dengan Yadnya. Demikian adanya atas dasar Tri Rna.
Dibayar dengan Panca Yadnya yakni:
a.   Dewa Rna dibayar dengan Dewa Yadnya dan dibayar dengan Bhuta Yadnya.
b.   Rsi Rna dibayarkan dengan Rsi Yadnya.
c.   Pitra Rna dibayar dengan Rsi Yadnya dan Manusa Yadnya.
Memang konsep agama hindu adalah mewujudkan keseimbangan. Denganterwujudnya keseimbangan, berarti terwujud pula keharmonisan hidup yang didambakan oleh setiap orang di dunia.Untuk umat Hindu yang diidam-idamkan adalah terwujudnya keseimbangan antar manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.Maka dari itu, Yadnya mutlak diperlukan.
Ada dua macam Panca Yadnya, yaitu:
1.      Panca Yadnya berdasarkan sarana dan bentuk pelaksanaannya.
2.      Panca Yadnya berdasarkan tujuan dan objek yang dituju, Yadnya ini disebut Panca Maha Yadnya.

Pertama:
Panca Yadnya berdasarkan sarana dan bentuk pelaksanaan dalam Bisma Parwa dijelaskan:
a.       Drewaya Yadnya, adalah Yadnya yang mempergunakan harta milik sebagai sarana korban.
b.      Tapa Ydnya, adalah Yadnya dengan melaksanakan tapa, yaitu tahan uji tahan derita sebagai sarana berkorban.
c.       Jnana Yadnya, adalah Yadnya dengan menyumbangkan kebijaksanaan, ilmu pengetahuan, member pandangan-pandangan, atau buah pikiran yang berguna, sebagai sarana korban.
d.      Yoga Yadnya, adalah Yadnya dengan pengamalan yoga, yaitu menghubungkan diri pada Sang Hyang Widhi melalui jenjangan-jenjangan yoga. Bahkan sampai dengan tingkat tertingi yakni semadhi, sebagai sarana berkorban.
e.       Swadyaya Yadnya, adalah Yadnya dengan mengorbankan diri demi kepentingan dharma. Seperti halnya para pahlawan kemerdekaan, mereka mengorbankan diri demi sebuah kemerdekaan. Ini juga disebut Yadnya.



Kedua:
Panca Yadnya berdasarkan tujuan dan obyek yang dituju.Dalam kitab Manawa Dharmasastra III. 70 tersurat:
“Adhyapanam brahma Yajnah,
pitryapastu tarpanam,
homo daiwo balikbaurto,
nryajna ‘tihti pujanam.”
Artinya :
Mengajar dan belajar adalah Yadnya bagi Brahmana, menghaturkan minyak, susu adalah Yadnya untuk para Dewa, menghaturkan bali adalah Yadnya untuk para bhuta, dan penerimaan tamu dengan ramah tamah adalah Yadnya bagi manusia.

jadi, berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan Panca Yadnya itu sebagai berikut:
1.      Dewa Yadnya, adalah Yadnya yang ditujukan untuk para Dewa.
Asal kata Dewabersal dari  bahasa Sanskrit “Div” yang artinya sinar suci, jadi pengertian Dewa adalah sinar suci yang merupakan manifestasi dari Tuhan yang oleh umat Hindu di Bali menyebutnya Ida Sanghyang Widhi Wasa.
2.      Rsi Yadnya, adalah Yadnya yang ditujukan kepada brahmana atau para Rsi.
Rsi artinya orang suci sebagai rokhaniawan bagi masyarakat Umat Hindu di Bali.
3.      Pitra Yadnya, adalah Yadnya yang ditujukan pada leluhur.
Pitra artinya arwah manusia yang sudah meninggal.
4.      Bhuta Yadnya, adalah Yadnya yang ditujukan kepada para Bhuta Kala.
Bhuta artinya unsur-unsur alam.
5.      Manusa Yadnya, adalah Yadnya yang ditujukan pada manusia.
Manusa artinya manusia.




Ditulis Oleh : Unknown // 10:20 PM
Kategori:

0 komentar:

 

Followers